Visitors

choose

Kamis, 12 April 2012

manisan cabe - cara pembuatan

Cara membuat Manisan Cabai
MANISAN CABE 
--------------------  

Bahan   : 
----------
- 1 kg cabe merah besar
- 1/2 kg gula pasir 
- 1 sdm kapur sirih
- 1 sdt garam
- 500 ml air untuk perebusan
- 2 liter air untuk perendaman 
- 1/2 sdt citrunzuur / air jeruk nipis


Cara Membuatnya
---------------------- 
- Cuci bersih cabe, buang tangkainya
- Belah cabe, buang bijinya beserta urat putihnya
- Larutkan 1 sdm kapur sirih kedalam 2 liter air, endapkan ambil yang bening
- Masukkan cabe ke dalam air kapur, rendam cabe ke dalamnya selama 6 jam
- Setelah itu cuci cabe sampai bersih dan tiriskan
- Rebus 500 ml air sampai mendidih kemudian masukan gula, aduk rata sampai gula larut, kemudian 
  masukkan cabe dan masak sampai cabe layu, setelah itu matikan kompor dan biarkan cabe terendam 
  semalaman.
- Ulangi perebusan esok harinya sampai air mendidih, diamkan kembali, ulangi selama 3 hari sampai cabe 
   terasa manis dan berkurang pedasnya.
- Keringkan manisan cabe lewat sinar matahari atau oven, setelah kering taburi dengan gula.
- Manisan yang telah ditaburi gula segera disimpan dalam toples atau dikemas dalam plastik rapat.

Manisan Pepaya - cara pembuatan


                                                                                                      Manisan pepaya
BAHAN:
1 buah (2,5 kg) pepaya mengkal, kupas
750 gula pasir

Larutan garam:
1 1/2 L air
4 sdm garam

Larutan kapur:
11/2 L air
3 sdt kapur sirih

CARA MEMBUAT:
  1. Potong pepaya melintang sepanjang 10 cm. Belah 2 membujur 2. Serut memanjang.
  2. Buat 2 sayatan yang sama lebarnya di setiap potong pepaya, dimulai dari sisi atas 11/2 cm dan sisi bawah 1 1/2 cm, sehingga akan diperoleh 3 bilah sayatan tidak putus. Rendam dalam larutan garam hingga layu. Tiriskan.
  3. Tumpuk 2 potong papaya, masukkan setiap bilah sayatan papaya di bagian bawah di antara setiap bilah sayatan papaya bagian atas. Anyam tiap 2 potong pepaya menjadi satu hingga berbentuk kepang.
  4. Regangkan papaya bagian atas dan bawah hingga berongga. Satukan kedua ujung papaya bagian atas dan masukkan ke arah rongga sambil dibalik dan ditarik ke atas hingga diperoleh pola anyaman kepang. Buka kedua ujung papaya bagian atas dengan arah yang berlawanan sehingga bentuknya seperti sayap kupu-kupu. Rendam dalam air kapur sirih semalaman. Cuci bersih hingga airnya bening.
  5. Masukkan 150 g gula ke dalam pepaya, aduk rata. Diamkan selama 2 jam hingga keluar air. Tiriskan , sisihkan airnya.
  6. Tambahkan air gula bekas rendaman pepaya dengan 100 g gula. Masak hingga kental. Angkat. Dinginkan. Tuangkan air gula ke pepaya. Rendam semalaman hingga keluar air. Lakukan step 4 dan 5 sebanyak 2 kali hingga gula habis. Tiriskan pepaya. Sajikan.
Untuk 2.5 kg

arang batok dan kayu - cara pembuatan

Cara membuat arang batok atau kayu - kayu sebagai berikut :

Sirup Air Kelapa - cara pembuatan

                                                                                                    Sirup air kelapa
Bahan yang digunakan adalah air kelapa matang (tua), gula pasir, CMC, Asam sitrat, Esense, dan Natrium Benzoat. Pembuatan sirup dilakukan dengan berpedoman pada prosedur pembuatan sirup yang disajikan sebagai berikut :


Rabu, 11 April 2012

Minyak goreng kelapa fermentasi - cara pembuatan


Membuat minyak kelapa dengan fermentasi lebih cepat,hemat bahan bakar dan mudah serta kualitasnyapun lebih bagus.
Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara basah tradisional. Pada cara basah fermentasi, santan didiamkan  untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein)  dari minyak pada waktu pemanasan.Mikroba yang berkembang selama fermentasi, terutama mikroba penghasil asam. Asam yang dihasilkan menyebabkan protein santan mengalami penggumpalan dan mudah dipisahkan  pada saat pemanasan. Tahapan proses cara fermentasi (Ristek, 2001) adalah sebagai berikut:
1) Daging buah kelapa diparut. Hasil parutan (kelapa parut) dipres sehingga mengeluarkan santan. Ampas ditambah dengan air (ampas : air = 1 : 0,2) kemudian dipres lagi. Proses ini diulangi sampai 5 kali. Santan yang diperoleh dari tiap kali pengepresan dicampur menjadi satu. 
2) Santan dimasukkan ke dalam wadah pemisah skim selama 12 jam, akan terjadi pemisahan skim pada bagian  bawah dan krim  pada bagian atas. Setelah terjadi pemisahan, kran saluran pengeluaran dari wadah pemisah dibuka sehingga skim mengalir keluar dan menyisakan krim. Kemudian krim ini dikeluarkan dan ditampung pada wadah terpisah dari skim.
3) Krim dicampur dengan ragi tapai (krim : ragi tapai = 1 : 0,005, atau 0,05%). Selanjutnya, krim ini dibiarkan selama 20-24 jam sehingga terjadi proses fermentasi oleh mikroba yang terdapat pada ragi tapai. 
4) Krim yang telah  mengalami fermentasi dipanaskan sampai airnya menguap dan proteinnya menggumpal. Gumpalan protein ini disebut blondo. Pemanasan ini biasanya berlangsung selama 15 menit. 
5) Blondo yang mengapung di atas minyak dipisahkan kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Minyak ini dicampurkan dengan minyak sebelumnya, kemudian dipanaskan lagi selama 5 menit.  
6) Minyak dikemas dengan kotak kaleng, botol kaca atau botol plastik. 

Rabu, 04 April 2012

getuk goreng istimewa - cara pembuatan

                                           GETUK GORENG ISTIMEWA KHAS JAWA


           Getuk merupakan makanan khas jawa yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat jawa, semua kalangan pasti tau yang namanya getuk dari kaya hingga miskin.
Nah disini saya mau bagi - bagi ni cara pembuatan getuk goreng yang eak dan istimewa.

Bahan Baku



Singkong
3 kg
Gula Jawa
¾ kg
Garam
1 bungkus
Kelapa
1 buah
Tepung Beras
1 bungkus
Minyak Goreng
1 kg
Daun Pandan
1 ikat

Cara pembuatan

1)     Mengupas singkong, kemudian dicuci lalu dipotong-potong.
2)     Mengukus singkong dan memasukkan beberapa helai daun pandan sampai setengah matang, kemudian memasukkan parutan kelapa di atas singkong dan ditaburi garam secukupnya.
3)     Setelah singkong dan parutan kelapa matang, kemudian mengangkat singkong dan menumbuknya sampai halus.
4)     Menyiapkan rebusan gula jawa yang diberi beberapa helai daun pandan dan garam secukupnya, kemudian mengaduknya sampai mengental.
5)     Mencampur adonan singkong yang sudah ditumbuk dengan rebusan gula jawa sampai merata.
6)     Memasukkan adonan ke dalam loyang, kemudian dipadatkan dan ditaburi dengan tepung beras sampai rata pada kedua sisinya.
7)     Memotong adonan menjadi kotak-kotak.
8)     Menggoreng adonan sampai berwarna kecoklatan, kemudian mengangkatnya dan tiriskan.
9) Siap dihidangkan, dapat disimpan hingga 7 hari dan apa bila anda ingin makan goreng kembali.

gambir - Cara pembuatan


Tanaman gambir

         Tanaman Gambir (Uncaria gambir Roxb) termasuk 3 famili kopi-kopian (Rubiaceae) yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.  Merupakan liana, yang batang mudanya berbentuk persegi dan batang utamanya tegak, dilengkapi dengan kait yang melengkung.  Kait tersebut adalah modifikasi dari gagang pembungaan.  Daunnya berhadapan, berbentuk bundar telur sampai lonjong.  Pembungaannya bertipe bongkol, berdiameter 6-8 cm, tangkai bunga mencapai panjang 3 mm, hipantium bergaris tengah 1-2 mm.  Buahnya berbentuk agak silinder, berdiameter 15-17,5 mm.

Proses  Pengolahan  Gambir
 Proses pengolahan daun gambir di daerah penelitian masih menggunakan alat
sederhana yang tahap kegiatannya sebagai berikut :
1.   Perebusan daun
 Perebusan daun dilakukan melalui dua tahap perebusan dengan lama waktu perebusan  untuk setiap tahap antara 30 menit sampai 60 menit.  Pada tahap pertama, daun gambir basah atau segar direbus dengan menggunakan air bersih.  Perebusan pertama ini menyebabkan jumlah air di dalam dandang berkurang.  Selanjutnya ke dalam dandang ditambahkan air baru, sampai batas saat perebusan pertama dan dimulai kembali proses perebusan (tahap kedua).   Setelah perebusan tahap kedua, daun diangkat dan ditiriskan, kemudian dipres dengan alat kempa sederhana.  Daun yang sudah dipres dibuang dan cairan getah yang keluar dari alat kempa ditampung dan dimasukkan kembali ke dalam dandang yang berisi air rebusan.  Kemudian air rebusan tersebut didinginkan sampai terbentuk endapan sempurna.  Selanjutnya endapan dipisahkan, ditiriskan, dicetak dan dikeringkan.  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram alur (Gambar 1.).  
2.   Pengempaan daun
  Daun gambir yang telah direbus dimasukkan ke dalam karung, kemudian diletakkan di antara dua buah kayu.  Kedua kayu tersebut disatukan dengan menggunakan besi yang salah  satu ujungnya  berupa  kait.   Bagian ujung yang lain  berupa ulir yang berfungsi sebagai pengunci dengan cara memutar  skrup yang  terletak pada kayu bagian bawah.  Dengan  demikian kayu pada bagian atas akan menekan  daun sejalan  dengan putaran skrup pengunci (Gambar 2).
3.  Pengendapan  
 Cairan getah dari proses perebusan daun tahap pertama dan tahap kedua disaring dan dipindahkan ke dalam wadah pengendapan (pelangkah). Agar pengendapan berlangsung dengan  sempurna,  ditambahkan  bahan pemancing.  Bahan  pemancing  ini  dibuat  dari  daun gambir rebusan tahap pertama (100 g sampai 200 g)  ditambah air rebusan (1liter), kemudian    diremas-remas  sehingga  keluar  cairan getah  gambir  berwarna putih,  lalu cairan disaring.  Cairan yang telah disaring dimasukkan ke dalam masing-masing wadah pengendapan yang telah berisi getah gambir secara merata.  Proses pengendapan  berlangsung selama 12 jam  untuk selanjutnya dilakukan penirisan endapan.
4. Penirisan endapan
 Peniriskan endapan gambir dilakukan dengan cara memasukkan endapan gambir ke dalam karung goni, kemudian karung digantung.  Lama waktu penirisan 12 jam. 


5.  Pencetakan
 Pencetakan  menggunakan  batok  kelapa  dengan diameter  berkisar 9 cm sampai 12 cm dan tebal 2 cm sampai 3 cm.   Endapan  gambir  dimasukkan  ke dalam cetakan, kemudian  diletakkan  di atas alas pencetakan dengan pososi  telungkup (bagian atas menghadap ke bawah).  Pencetakan dilakukan di tanah yang rata dan dilapisi abu pembakaran, kemudian di atas abu pembakaran dilapisi kain, dengan tujuan agar cairan yang masih ada ikut terserap ke dalam abu pembakaran.   
6. Pengeringan
 Gambir yang sudah dicetak, disusun di atas rak pengering yang terbuat dari anyaman bambu, selanjutnya  dijemur atau diletakkan di atas tungku pemasakan.    






Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More