Tanaman gambir
Tanaman Gambir (Uncaria gambir Roxb) termasuk 3 famili kopi-kopian (Rubiaceae) yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Merupakan liana, yang batang mudanya berbentuk persegi dan batang utamanya tegak, dilengkapi dengan kait yang melengkung. Kait tersebut adalah modifikasi dari gagang pembungaan. Daunnya berhadapan, berbentuk bundar telur sampai lonjong. Pembungaannya bertipe bongkol, berdiameter 6-8 cm, tangkai bunga mencapai panjang 3 mm, hipantium bergaris tengah 1-2 mm. Buahnya berbentuk agak silinder, berdiameter 15-17,5 mm.
Proses Pengolahan Gambir
Proses pengolahan daun gambir di daerah penelitian masih menggunakan alat
sederhana yang tahap kegiatannya sebagai berikut :
1. Perebusan daun
Perebusan daun dilakukan melalui dua tahap perebusan dengan lama waktu perebusan untuk setiap tahap antara 30 menit sampai 60 menit. Pada tahap pertama, daun gambir basah atau segar direbus dengan menggunakan air bersih. Perebusan pertama ini menyebabkan jumlah air di dalam dandang berkurang. Selanjutnya ke dalam dandang ditambahkan air baru, sampai batas saat perebusan pertama dan dimulai kembali proses perebusan (tahap kedua). Setelah perebusan tahap kedua, daun diangkat dan ditiriskan, kemudian dipres dengan alat kempa sederhana. Daun yang sudah dipres dibuang dan cairan getah yang keluar dari alat kempa ditampung dan dimasukkan kembali ke dalam dandang yang berisi air rebusan. Kemudian air rebusan tersebut didinginkan sampai terbentuk endapan sempurna. Selanjutnya endapan dipisahkan, ditiriskan, dicetak dan dikeringkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram alur (Gambar 1.).
2. Pengempaan daun
Daun gambir yang telah direbus dimasukkan ke dalam karung, kemudian diletakkan di antara dua buah kayu. Kedua kayu tersebut disatukan dengan menggunakan besi yang salah satu ujungnya berupa kait. Bagian ujung yang lain berupa ulir yang berfungsi sebagai pengunci dengan cara memutar skrup yang terletak pada kayu bagian bawah. Dengan demikian kayu pada bagian atas akan menekan daun sejalan dengan putaran skrup pengunci (Gambar 2).
3. Pengendapan
Cairan getah dari proses perebusan daun tahap pertama dan tahap kedua disaring dan dipindahkan ke dalam wadah pengendapan (pelangkah). Agar pengendapan berlangsung dengan sempurna, ditambahkan bahan pemancing. Bahan pemancing ini dibuat dari daun gambir rebusan tahap pertama (100 g sampai 200 g) ditambah air rebusan (1liter), kemudian diremas-remas sehingga keluar cairan getah gambir berwarna putih, lalu cairan disaring. Cairan yang telah disaring dimasukkan ke dalam masing-masing wadah pengendapan yang telah berisi getah gambir secara merata. Proses pengendapan berlangsung selama 12 jam untuk selanjutnya dilakukan penirisan endapan.
4. Penirisan endapan
Peniriskan endapan gambir dilakukan dengan cara memasukkan endapan gambir ke dalam karung goni, kemudian karung digantung. Lama waktu penirisan 12 jam.
5. Pencetakan
Pencetakan menggunakan batok kelapa dengan diameter berkisar 9 cm sampai 12 cm dan tebal 2 cm sampai 3 cm. Endapan gambir dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian diletakkan di atas alas pencetakan dengan pososi telungkup (bagian atas menghadap ke bawah). Pencetakan dilakukan di tanah yang rata dan dilapisi abu pembakaran, kemudian di atas abu pembakaran dilapisi kain, dengan tujuan agar cairan yang masih ada ikut terserap ke dalam abu pembakaran.
6. Pengeringan
Gambir yang sudah dicetak, disusun di atas rak pengering yang terbuat dari anyaman bambu, selanjutnya dijemur atau diletakkan di atas tungku pemasakan.