Sabtu, 17 Maret 2012
Cocopeat - Cara pembuatan & Explaining
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup
besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut
kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat
dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut.
Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan
gabus 175 gram (25 % dari sabut). (http://www.e-smartschool.com/)
setiap memproduksi serat sabut sebanyak 1 ton bersamaan dengan itu
dihasilkan 1,8 cocopeat. Harga cocopeat Rp. 400,-/kg.(harga agustus
2009)
Sabut kelapa merupakan bagian terluar buah kelapa yang membungkus
tempurung kelapa. Ketebalan sabut kelapa berkisar 5-6 cm yang terdiri
atas lapisan terluar (exocarpium) dan lapisan dalam (endocarpium).
Endocarpium mengandung serat-serat halus yang dapat digunakan sebagai
bahan pembuat tali, karung, pulp, karpet, sikat, keset, isolator panas
dan suara, filter, bahan pengisi jok kursi/mobil dan papan hardboard.
Satu butir buah kelapa menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30%
serat. Komposisi kimia sabut kelapa terdiri atas selulosa, lignin,
pyroligneous acid, gas, arang, ter, tannin, dan potasium (Rindengan et
al., 1995)Produk primer dari pengolahan sabut kelapa terdiri atas serat (serat panjang), bristle (serat halus dan pendek), dan debu abut. Serat dapat diproses menjadi serat berkaret, matras, geotextile, karpet, dan produk-produk kerajinan/industri rumah tangga. Matras dan serat berkaret banyak digunakan dalam industri jok, kasur, dan pelapis panas. Debu sabut dapat diproses jadi kompos dan cocopeat, dan particle board/hardboard.Cocopeat digunakan sebagai substitusi gambut alam untuk industri bunga dan pelapis lapangan golf. Di samping itu, bersama bristle dapat diolah menjadi hardboard (Nur et al., 2003; Allorerung etal., 1998).
Pemanfaatan sabut kelapa yang tidak kalah menarik adalah sebagai coco peat yaitu sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus sabut kelapa. Coco peat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga coco peat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman rumah kaca. (http://www.chem-is-try.org/)
Cocopeat diolah dari sabut kelapa. Sebelum diolah, sabut kelapa direndam selama 6 bulan untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang dapat merugikan tanaman seperti tanin. Senyawa itu dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah dikeringkan, sabut kelapa itu dimasukkan ke dalam mesin untuk memisahkan serat dan jaringan empulur. Residu dari pemisahan itulah yang kemudian dicetak membentuk kotak. Media dicetak dengan tingkat kerapatan rongga kapiler sehingga dapat menyimpan oksigen sampai 50%. Itu lebih tinggi ketimbang kemampuan menyimpan oksigen pada tanah yang hanya 2-3%. Ketersediaan oksigen pada media tanam dibutuhkan untuk pertumbuhan akar. Hasil penelitian Dr Geoff Creswell, dari Creswell Horticultural Service, Australia, media tanam cocopeat sanggup menahan air hingga 73%. Dari 41 ml air yang dialirkan melewati lapisan cocopeat, yang terbuang hanya 11 ml. Jumlah itu jauh lebih tinggi daripada sphagnum moss yang hanya 41%. Secara umum, derajat keasaman media cocopeat 5,8-6. Menurut Joko Pramono, pengguna cocopeat di Semarang, Jawa Tengah, pada kondisi itu tanaman optimal menyerap unsur hara. Derajat keasaman ideal yang diperlukan tanaman 5,5-6,5. Karena kemampuan cocopeat menahan air cukup tinggi, hindari pemberian air berlebih. ‘Pada beberapa jenis tanaman, media terlalu lembap dapat menyebabkan busuk akar,’ kata Joko. Oleh sebab itu, ia mencampur cocopeat dengan bahan lain yang daya ikat airnya tidak begitu tinggi seperti pasir atau arang sekam. Creswell menyarankan, air diberikan sedikit demi sedikit tetapi kontinu seperti dengan cara irigasi tetes atau pengabutan. Menurut Kevin Handreck dalam bukunya Growing Media, kandungan klor pada cocopeat cenderung tinggi. Bila klor bereaksi dengan air, ia akan membentuk asam klorida. Akibatnya, kondisi media menjadi asam. Sedangkan tanaman umumnya menghendaki kondisi netral. Sydney Environmental and Soil Laboratory, Australia, mensyaratkan kadar klor pada cocopeat tidak boleh lebih dari 200 mg/l. Oleh sebab itu, pencucian bahan baku cocopeat sangat penting. Sekadar berjaga-jaga, setiap kali membeli cocopeat, Yopie-sapaan Joko Pramono-merendamnya hingga tiga hari. Air rendaman diganti setiap hari. ‘Saya khawatir masih mengandung tanin atau zat-zat racun lainnya,’ kata pria yang kini sedang menempuh gelar doktor di UGM itu. Membeli cocopeat hasil pabrikan lebih terjamin. Produsen biasanya mencantumkan spesifikasi produk seperti porositas, kelembapan, water hold capacity (WHC), derajat keasaman (pH), electric conductivity (EC), indeks kadar racun, kandungan mineral, dan cara penggunaannya pada kemasan atau brosur.( http://www.trubus-online.co.id/)
Cocopeat diperkirakan akan menjadi alternatif dunia bagi peningkatan kesuburan tanah, sebab bila dicampurkan dengan tanah berpasir hasil tanam pun menabjubkan. Hanya saja unsur hara tanah tidak tersedia dalam cocopeat untuk itu pupuk masih sangat dibutuhkan. Cocok buat pembibitan, perkebunan, pertanian bahkan untuk tanaman anthurium. Kelebihan sekam dan serbuk gergaji meningkatkan sirkulasi udara dan sinar matahari ada pada cocopeat, tapi kelemahanan sekam dan serbuk gergaji bersifat panas dan bertahan hanya 6 bulan saja berbeda dengan cocopeat yang netral dan tahan lama. info lanjutan http://coco.peat.tripod.com/.
Kekurangan cocopeat adalah banyak mengandung zat Tanin. Zat Tanin diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk menghilangkan zat Tanin yang berlebihan, maka bisa dilakukan dengan cara merendam cocopeat di dalam air bersih selama beberapa jam, lalu diaduk sampai air berbusa putih. Selanjutnya buang air dan diganti dengan air bersih yang baru. Demikian dilakukan beberapa kali sampai busa tidak keluar lagi.(http://emirgarden.blogspot.com/)
Sebagai penutup: Cocopeat merupakan serabut kelapa yang sudah disterilisasi . Cocopeat bersifat menyimpan air. Dengan menggunakan cocopeat penyiraman dapat dilakukan dengan lebih jarang. Penyiraman dilakukan setelah media kering.Perlakuan cocopeat sebelum digunakan sebagai media tanam untuk anggrek.Serabut kelapa mengandung zat tanin, atau zat anti gizi. Adanya zat tanin ditandai dengan keluarnya warna merah bata saat serabut kelapa direndam dalam air. Sebelum digunakan rendam selama sehari atau direbus terlebih dahulu sampai warna merah yang keluar benar-benar berkurang.(http://iswaraorchid.wordpress.com/)
Silahkan KLIK:
http://thewaste-gold.blogster.com/prospek-pengolahan-hasil-samping-buah-kelapa
Cocopeat (Serbuk Sabu Kelapa) Balok Ukuran skala rumah tangga
Cocopeat adalah serbuk halus sabut kelapa yang dihasilkan dari proses penghancuran sabut kelapa. Dalam proses penghancuran sabut dihasilkan serat yang lebih dikenal fiber, serta serbuk halus sabut yang dikenal cocopeat. Serbuk tersebut sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah. Selain itu cocopea juga bias digunakan sebagai media ternak cacing, bahan baku panel untuk furniture, dan bahan baker pembuatan batu bata.
Cara Membuat Cocokpeat :
Bahan :
Serbuk Sabut Kelapa 5,5 kg.
Alat :
• Mesin Pengayak
• Mesin Pengepres
Cara Membuatnya :
Terlebih dahulu jemur bahan baku yang masih berupa serbuk sabut kelapa mentah selama 1 hari atau sampai kadar air dibawah 15%. Karena tanpa alat ukuran kelembaban (Hydrometer), maka bias dipastikan secara manual, misalnya sekian cocopeat yang ditempatkan dalam suatu wadah, jika bobotnya lebih dari 1 kg, maka dopastikan belum mencapai kadar air dibawah 15%.
Jika kadar air serbuk sudah dibawah angka 15%, lanjutkan dengan tahap pengayakan. Hasil pengayakan disebut dengan “dust”.
Sisa pengayakan berupa serbuk kasar dipisahkan dari yang halus “dust” dan bias langsung dijual untuk bahan baker pembuatan batu bata atau papan serbuk.
Dust kemudian di press dengan mesin pengepress.
Jadilah cocopeat balok. Kemas dengan plastic transparan dan karung. Cocopeat balok siap dijual
Cocomesh - Explaining
Limbah sabut kelapa tidak hanya bisa digunakan sebagai
pelapis jok dan kursi. Saat ini, sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan
sebagai produk penghijauan bernama cocomesh. Dengan membentuk jaring, cocomesh bermanfaat untuk reklamasi bekas lahan tambang.
Pohon kelapa atau Cocos nucifera memang sudah lama terkenal memiliki banyak manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, buah hingga pelepahnya, semuanya dapat dimanfaatkan. Kelapa bisa menjadi bahan baku berbagai produk kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, arang batok, hingga zat pewarna pada perabotan rumahtangga.
Produk olahan dari berbagai bagian pohon kelapa terus berkembang. Salah satunya adalah produk olahan dari limbah sabut kelapa, yang dijadikan jaring sabut kelapa. Namanya cocomesh.
Bentuk cocomesh menyerupai jaring yang memiliki banyak kegunaan. Selain berfungsi memperbaiki area tanah yang kelembabannya telah hilang akibat aktivitas tertentu, cocomesh berguna mencegah erosi dan penguatan tanah di lereng bukit.
Jaring sabut kelapa ini tidak menimbulkan residu berbahaya. Ketika dibuat tali dan membentuk jaring, cocomesh memiliki kekuatan lebih untuk menyerap air dan menahan erosi tanah. Sifat-sifat itulah yang dimanfaatkan untuk mencegah tanah longsor di berbagai area.
Sejatinya, cocomesh juga bisa digunakan sebagai bahan penyubur tanah. Sifatnya bekas pakai, mampu terurai di tanah dan menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.
Jadi, cocomesh bisa digunakan sebagai media penghijauan di berbagai area untuk tujuan reklamasi atau perbaikan kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha. “Sebagian besar pengguna cocomesh saat ini adalah perusahaan-perusahaan tambang,” kata Arief Nugroho, pemilik CV Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu.
Biasanya, selesai dieksplorasi, lahan bekas tambang telah sulit dihijaukan kembali. Sebab, tanahnya sudah memiliki kandungan keasaman yang sangat tinggi. Ini menyebabkan tumbuhan sulit hidup di atasnya.
Nah, dengan menggunakan cocomesh, kelembaban tanah bekas lokasi tambang bisa kembali seperti semula. Sebab, pemerintah mewajibkan para pemilik Kuasa Pertambangan (KP) mengembalikan kualitas tanah seperti sedia kala ketika belum terjadi kegiatan eksplorasi.
Di samping manfaat-manfaat di atas, cocomesh juga mampu meningkatkan nilai jual produk sabut kelapa. Sebab, selama ini sebagian besar sabut kelapa masih menjadi limbah yang tersia-siakan. Atau setidaknya, sabut kelapa dipres membentuk balok. Lalu, menjadi produk setengah jadi yang diekspor ke berbagai negara. Padahal, ujung-ujungnya produk jadi dari sabut kelapa itu kembali dijual ke Indonesia.
Mansur Mashuri, pemilik CV Rumah Sabut di Yogyajarta, menambahkan, untuk meningkatkan nilai produk, sejatinya sabut kelapa bisa dijadikan produk bermanfaat seperti cocomesh. Apalagi, produk ini ramah lingkungan dengan turut membantu mengurangi limbah sabut kelapa. “Sabut kelapa ini awalnya dibuat tali, yang lantas dianyam,” ujarnya.
Hanya, di Indonesia, penggunaan cocomesh belum memasyarakat. Sosialisasi manfaatnya kepada masyarakat sangat terbatas.
Selama ini, reservasi bekas lokasi tambang menggunakan jaring dari serat sintetis. Dengan adanya cocomesh dari sabut kelapa, pilihannya menjadi lebih beragam.
Meski cocomesh belum begitu populer di masyarakat, para produsen belum mampu memenuhi semua permintaan yang datang.
Arief mengaku, permintaan cocomesh masih jauh di atas kapasitas produksinya saat ini. Asal tahu saja, kapasitas produksinya sekarang sebanyak 20.000 meter persegi (m²) sebulan.
Beberapa perusahaan pertambangan seperti PT Freeport Indonesia dan PT Chevron menjadi klien Arief selama ini. Belum lama ini, dia juga mendapatkan proyek pembuatan Cocomesh sebanyak 10.000 m². Produk itu untuk proyek dudukan aspal di proyek akses jalan pada tambang Martabe, Medan, Sumatera Utara.
Dari permintaan sebanyak itu, omzet rata-rata yang bisa diraup Arief mencapai sekitar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per bulan. “Kami memiliki beberapa sentra pembuatan cocomesh di Kulonprogo, Yogyakarta,” imbuh dia.
Sementara itu, Mansur mampu mengirim sekitar satu sampai dua kontainer cocomesh ke berbagai proyek tambang atau proyek pembangkit listrik. Satu kontainer berisi sekitar 5.000 m² cocomesh.
Harganya sekitar Rp 9.000 per m². Artinya, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 45 juta-Rp 90 juta sebulan.
Klien Mansur, antara lain PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Pelanggan lainnya adalah proyek pembangkit listrik di Garut, Jawa Barat. “Yang di Garut itu untuk menahan longsor,” ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan cocomesh, Mansur memberdayakan warga sekitar Gedong Kuning, Yogyakarta. Karena pembuatan cocomesh di tempat tersebut tergantung pada pesanan, jumlah produksinya pun dapat ditakar. “Kami memiliki kapasitas produksi hingga 40.000 m² sebulan,” kata Mansur.
Sebenarnya, peluang mengekspor cocomesh ke luar negeri terbuka lebar. Mansur, misalnya, sempat hampir berhasil mengirimkan cocomesh ke Korea Selatan. Namun, lantaran harganya kalah bersaing dengan produk sejenis dari India, pembeli di Korea Selatan batal membeli dari Mansyur.
Di Korea Selatan, cocomesh digunakan untuk alas lapangan sepak bola atau golf sebelum ditanami rumput. “Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita untuk membuat cocomesh yang mampu bersaing dengan produk dari negara lain,” ujar Mansur.
Sablon Kaos - Tutorial
Gemar corat-coret? Suka akan dunia desain? Kenapa tidak mencoba menampilkan pameran karya desain
mu pada kaosmu sendiri. Mudah kok! Menampilkan desainmu pada kaos bisa
dengan cara tradisional maupun modern. Cara tradisional yang sampai
sekarang masih digunakan adalah sablon. Cara yang lebih modern adalah
cetak menggunakan printer.
Cara sablon membutuhkan latihan dan ketrampilan
yang lebih baik dibandingkan cara cetak menggunakan printer. Selain itu
kebutuhan peralatan sablon, seperti screen, roll, cat sablon, dan
lainnya perlu persiapan dan penanganan secara khusus. Beda halnya dengan
cara cetak.
Saya coba berbagi pengetahuan cara membuat kaos dengan tampilan karya desain sendiri. Perlengkapan yang kamu butuhkan:
1. Kaos berwarna putih atau hitam polos. Ukuran silahkan pilih sesuai ukuran badanmu.
2. Komputer (Bisa berupa notebook atau PC).
Sebaiknya ada software desain seperti Corel Draw, Adobe Illustrator, dan
Photoshop. Sudah cukup jika satu di antara ketiga software tersebut ada
pada komputermu.
3. Kertas Transfer dan Printer Berwarna sebagai sarana mencetak desain ke kertas transfer.
4. Setrika. Alat ini dibutuhkan untuk menempelkan desain pada kaos.
Tahapan yang dilakukan adalah:
1. Membuat desain menggunakan komputer. Ada
banyak cara untuk membuat pameran karya desain desain misalnya kamu
scan gambar yang telah kamu corat-coret, atau memakai hasil foto dari
kamera digitalmu. Tambahkan kata-kata atau tulisan, utak-atik warna
supaya “ngejreng”, tambhakan elemen desain lain, misalnya gambar-gambar
vektor yang sekarang sedang tren.
2. Mencetak pada kertas transfer. Perlu diingat!
Cetaklah secara mirror. . Ini maksudnya agar tampilan pada kaos nanti
benar, tidak terbalik. Gunakan kertas yang tepat dan printer yang
sesuai.
3. Setelah dicetak, siapkan setrika. Posisikan
tombol pengatur panas pada posisi maksimum. Panas dibutuhkan untuk
menempelkan gambar pada kaos. Semakin panas semakin baik. Hati-hati
terlampau panas, agar kaos tidak gosong. Letakkan selembar karton di
bawah kaos agar permukaan kaos rata.
4. Tekan setrika pada kertas transfer dan
tempelkan gambar. Gosok perlahan setiap permukaan selama 30 detik.
Usahakan pada saat menggosok bidang permukaan kaos rata.
5. Setelah selesai menggosok, buka kertas saat masih panas, dan diamkan selama kurang lebih 2 menit.
6. Kaosmu sudah menampilkan pameran karya desain sendiri. Keren!
Tips:
* Cobalah pada sepotong kain dulu sebelum menempelkan gambar desainmu pada kaos.
* Semakin panas semakin baik. Panas akan membantu gambar menempel. Usahakan panas merata pada permukaan kertas transfer.
Sosis Sapi - Cara Pembuatan
Bahan Sosis Sapi :
Tips Sosis Sapi :
Apabila menggunakan daging berwarna merah seperti daging sapi, untuk mempertahankan warna merahnya anda bisa tambahkan garam sendawa dan kurangi penggunaan garam dapurnya. 1 kg daging penambahan garam sendawanya tidak boleh lebih dari 1 sendok makan.
- Daging sapi berkualitas, 500 gram
- Tepung tapioka, 200 gram
- Putih telur, 3 butir
- Merica bubuk, 1 sendok teh
- Bawang putih, 3 siung haluskan
- Garam dapur, secukupnya
- Gula pasir, 1/5 sendok makan
- Air es, 100 ml atau es serut 150 gram
- Plastik khusus sosis ( casing ) , secukupnya
- Pisahkan daging dari lemak dan jaringan ikat jika ada. Campur daging dengan sebagian air es.
- Haluskan dengan food processor.
- Campurkan daging sapi dengan bahan yang lainnya, aduk rata. Masukkan adonan dalam plastik segitiga.
- Semprotkan adonan sosis ke dalam casing hingga adonan habis. Rapatkan dan ikat ujung casing dengan tali, kemudian ikat kembali tiap 10 cm ( sesuai selera ) dari ujung ikatan.
- Kukus / rebus sosis hingga matang sekitar 30 menit. Angkat dan masukkan dalam air dingin. Tiriskan dan lepaskan ikatan benangnya.
- Sosis siap digunakan.
Tips Sosis Sapi :
Apabila menggunakan daging berwarna merah seperti daging sapi, untuk mempertahankan warna merahnya anda bisa tambahkan garam sendawa dan kurangi penggunaan garam dapurnya. 1 kg daging penambahan garam sendawanya tidak boleh lebih dari 1 sendok makan.
Tahu - Cara Pembuatan
Cara Membuat Tahu
Tahu tergolong makanan kuno. Berdasarkan pustaka kuno dari Cina dan
jepang, pembuatan tahu dan susu kedelai pertama kali diperkenalkan oleh
LIU AN pada tahun 164 SM. Di Jepang, nama tahu lazim disebut TOHU.
Sedangkan di negara-negara yang berbahsa Inggris, tahu juga disebut
sebagai SOYBEAN CURD dan TOFU
Seperti tempe, tahu juga dikenal sebagai makanan rakyat karena harganya yang murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat bawah sekalipun.
Walaupun kita bisa dengan mudah menemukan tahu di pasaran namun tidak ada salahnya bila kita mencoba membuat tahu sendiri di rumah. Berikut ini akan dijelaskan cara membuat tahu :
Seperti tempe, tahu juga dikenal sebagai makanan rakyat karena harganya yang murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat bawah sekalipun.
Walaupun kita bisa dengan mudah menemukan tahu di pasaran namun tidak ada salahnya bila kita mencoba membuat tahu sendiri di rumah. Berikut ini akan dijelaskan cara membuat tahu :
Bahan:
1 ltr Susu kedelai murni buatan sendiri
Cara Membuat:
1 ltr Susu kedelai murni buatan sendiri
Cara Membuat:
- Rebus susu kedelai dalam panci sampai mendidih dan biarkan selama 3-5 menit
- Tambahkan zat tambahan untuk pengawet dan pengenyal, aduk sampai rata (langkah ini bisa di skip kalau kita membuat tahu untuk konsumsi pribadi)
- saring rebusan susu kedelai tadi dengan menggunakan kain saringan yang tipis sampai airnya habis dan yang tertinggal hanya ampasnya saja.
- Taruh di dalam cetakan, kemudian taruh pemberat yang berfungsi untuk menekan ampas supaya kandungan airnya benar-benar habis.
- keluarkan tahu dari cetakan, potong sesuai selera, dan siap dikonsumsi
Memulai usaha kripik buah - Tutorial
Ingin memulai usaha keripik buah dan kripik sayur ? Tentu ada
beberapa hal yang harus Anda siapkan agar usaha Anda cepat berjalan dan
sukses.
Saat Anda ingin memulai usaha keripik buah dan kripik sayur, hal-hal yang perlu Anda siapkan antara lain :
1. Modal Usaha
Modal awal untuk memulai usaha ini dialokasikan untuk membeli peralatan / mesin vacuum frying. Kapasitas mesin ideal untuk usaha minimal 5 kg/proses. Memang kami juga membuat mesin dengan kapasitas lebih kecil, namun kalau tujuan untuk usaha sebaiknya yang 5 kg ke atas. Pertimbangannya, biaya operasional mesin 1,5 kg – 5 kg nyaris sama. Anda bayangkan saja, lama menggoreng hampir sama 45 menit, pemakain LPG hampir sama juga, tenaga kerja tentu juga sama.
Sehingga berdasarkan pertimbangan efisiensi, maka pilih kapasitas mesin yang 5 kg. Tapi jika Anda punya dana berlebih, silahkan memilih mesin yang kapasitas lebih besar, agar lebih efisien lagi
2. Lokasi Produksi
Lokasi produksi digunakan sebagai tempat Anda nanti memproduksi keripik buah dan sayur. Luas ruangan minimal 2×2 m, jika bisa lebih besar tentu lebih baik lagi.
3. Listrik
Mesin vacuum fryer yang kami produksi menggunakan listrik rata-rata 750 watt/ 220 V untuk kapasitas 5 kg PV1 (instalasi listrik minimum berarti 900 watt). Kalau kapasitas 10 kg PV1 2200 watt / 220 V (instalasi listrik minimum rumah Anda berarti harus di atasnya).
4. Bahan Baku
Anda ingin produksi keripik apa ? Semua terserah Anda. Masing-masing daerah biasanya punya produk buah tertentu yang berlimpah. Seperti di Malang misalnya yang berlimpah akan buah apel, sehingga keripik apel bisa menjadi produk andalan keripik buah di sini. Demikian juga kalau di Lumajang, yang berlimpah buah nangka. Di Daerah Anda buah apa yang berlimpah ?
Saya yakin, hampir semua buah dan sayur ada di daerah Anda. Anda bisa memproduksi aneka keripik buah dan sayur dengan mudah
Bahan lain yang perlu Anda siapkan adalah minyak goreng dan LPG. Anda bisa memilih minyak goreng yang bermerek jika memungkinkan. Menggunakan minyak goreng tanpa merek yang dijual di pasar bisa saja, hanya kadang kalau minyak gorengnya tidak jernih maka hasil keripik biasanya warna tidak bisa sempurna.
5. Siap Berwirausaha
Bagaimanapun juga, saat Anda memutuskan menjadi pengusaha keripik buah dan kripik sayur, Anda harus siap untuk berwirausaha. Ini tentu sama dengan memulai usaha-usaha lainnya. Fisik, mental dan spiritual harus siap meniti jalur entrepreneur
Saat Anda ingin memulai usaha keripik buah dan kripik sayur, hal-hal yang perlu Anda siapkan antara lain :
1. Modal Usaha
Modal awal untuk memulai usaha ini dialokasikan untuk membeli peralatan / mesin vacuum frying. Kapasitas mesin ideal untuk usaha minimal 5 kg/proses. Memang kami juga membuat mesin dengan kapasitas lebih kecil, namun kalau tujuan untuk usaha sebaiknya yang 5 kg ke atas. Pertimbangannya, biaya operasional mesin 1,5 kg – 5 kg nyaris sama. Anda bayangkan saja, lama menggoreng hampir sama 45 menit, pemakain LPG hampir sama juga, tenaga kerja tentu juga sama.
Sehingga berdasarkan pertimbangan efisiensi, maka pilih kapasitas mesin yang 5 kg. Tapi jika Anda punya dana berlebih, silahkan memilih mesin yang kapasitas lebih besar, agar lebih efisien lagi
2. Lokasi Produksi
Lokasi produksi digunakan sebagai tempat Anda nanti memproduksi keripik buah dan sayur. Luas ruangan minimal 2×2 m, jika bisa lebih besar tentu lebih baik lagi.
3. Listrik
Mesin vacuum fryer yang kami produksi menggunakan listrik rata-rata 750 watt/ 220 V untuk kapasitas 5 kg PV1 (instalasi listrik minimum berarti 900 watt). Kalau kapasitas 10 kg PV1 2200 watt / 220 V (instalasi listrik minimum rumah Anda berarti harus di atasnya).
4. Bahan Baku
Anda ingin produksi keripik apa ? Semua terserah Anda. Masing-masing daerah biasanya punya produk buah tertentu yang berlimpah. Seperti di Malang misalnya yang berlimpah akan buah apel, sehingga keripik apel bisa menjadi produk andalan keripik buah di sini. Demikian juga kalau di Lumajang, yang berlimpah buah nangka. Di Daerah Anda buah apa yang berlimpah ?
Saya yakin, hampir semua buah dan sayur ada di daerah Anda. Anda bisa memproduksi aneka keripik buah dan sayur dengan mudah
Bahan lain yang perlu Anda siapkan adalah minyak goreng dan LPG. Anda bisa memilih minyak goreng yang bermerek jika memungkinkan. Menggunakan minyak goreng tanpa merek yang dijual di pasar bisa saja, hanya kadang kalau minyak gorengnya tidak jernih maka hasil keripik biasanya warna tidak bisa sempurna.
5. Siap Berwirausaha
Bagaimanapun juga, saat Anda memutuskan menjadi pengusaha keripik buah dan kripik sayur, Anda harus siap untuk berwirausaha. Ini tentu sama dengan memulai usaha-usaha lainnya. Fisik, mental dan spiritual harus siap meniti jalur entrepreneur
Sirup Buah apa saja - Cara pembuatan
- PENDAHULUAN
Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain
buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang
untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging
dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan.
Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak.
Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
- Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir.
- Sari buah pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air (1 bagian sirup dengan 5 bagian air).
- BAHAN
- Buah segar + 5 kg
- Gula pasir (khusus untuk sirup 1 ¼ kg) 125 gram
- Asam sitrat 3 gram/liter sari buah
- Natrium benzoat 1 gram
- Garam dapur 20 gram
- Air secukupnya
- ALAT
- Pisau
- Pengaduk
- Panci email
- Parutan kelapa
- Tungku atau kompor
- Botol dan tutup yang sudah sterilkan
- Kain saring atau kain blacu
- Baskom
- Corong
- CARA PEMBUATAN
- Pilih buah yang telah tua, segar dan masak lalu cuci;
- Potong buah menjadi 4 bagian;
* Khusus untuk buah pala sebelum dipotong-potong kukus
dahulu selama 10 menit. Keringkan bijinya untuk dijual sebagai
rempah-rempah.
- Parut buah hingga menjadi bubur;
* Untuk jeruk peras airnya
- Tambah air, gula pasir, natrium benzoat, asam sitrat dan
garam dapur;
*Air
Perbandingan sari buah dengan air adalah sebagai berikut :
- Buah pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, kueni, markisa, nangka => (untuk 1 liter sari buah campur dengan 3 liter air)
- Buah jeruk => (untuk 1 liter sari buah campur dengan 1 ½ liter air)
- Buah wortel, tomat, jahe, asam => (untuk 1 liter sari buah campur dengan 2 liter air)
- Aduk sampai rata.
Selanjutnya pengerjaan untuk pembuatan sari buah (6-9)
:
- Saring campuran dengan menggunakan kain saring;
- Masukkan hasil saringan ke dalam botol dan tutup rapat. Endapan hasil penyaringan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, selai, dan lain-lain;
- Masukkan botol yang telah ditutup rapat dalam air mendidih selama 30 menit;
- Angkat botol dan segera dinginkan.
Selanjutnya pengerjaan untuk pembuatan sirup (10-11) :
- Panaskan campuran pada pengerjaan nomor 5 hingga mendidih dan biarkan sampai agak mengental;
- Dalam keadaan panas, saring hasilnya. Setelah dingin segera masukkan dalam botol. Endapannya bisa langsung digunakan sebagai selai.
- DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SARI BUAH DAN SIRUP BUAH
Sirup Jeruk Segar - Cara pembuatan
Cara membuat sirup jeruk yang segar :
Bahan-bahan :
a.Buah Jeruk : 1 Kg
b.Air Bersih : 1/2 Liter
c.Gula Pasir : 1 Kg
d.Asam Sitrun : 1 Sendok Makan
e.Kesumba Kuning : Secukupnya
f.Putih Telur Ayam : 2 Butir
Cara Membuatnya :
1.Buah jeruk dikupas diambil airnya
2.Gula dan air direbus sampai gulanya hancur
3.Setelah gulanya hancur asam sitrun dan air jeruk dicampur ke dalamnya kemudian diturunkan dari api.
4.Bahan no e dan f dicampur ke dalamnya.Aduk sampai benar-benar rata.
5.Sirup jeruk disaring dengan kain tipis dan dimasukkan ke dalam botol.
Bahan-bahan :
a.Buah Jeruk : 1 Kg
b.Air Bersih : 1/2 Liter
c.Gula Pasir : 1 Kg
d.Asam Sitrun : 1 Sendok Makan
e.Kesumba Kuning : Secukupnya
f.Putih Telur Ayam : 2 Butir
Cara Membuatnya :
1.Buah jeruk dikupas diambil airnya
2.Gula dan air direbus sampai gulanya hancur
3.Setelah gulanya hancur asam sitrun dan air jeruk dicampur ke dalamnya kemudian diturunkan dari api.
4.Bahan no e dan f dicampur ke dalamnya.Aduk sampai benar-benar rata.
5.Sirup jeruk disaring dengan kain tipis dan dimasukkan ke dalam botol.
Sabun Herbal - Cara pembuatan
Definisi Sabun Mandi
Definisi
Sabun mandi merupakan garam logam alkali (biasanya natrium atau kalium) dari asam lemak.
Bagaimana Sabun Dibuat
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH / KOH dengan minyak atau lemak. Melalui reaksi kimia, NaOH / KOH mengubah Minyak / Lemak menjadi Sabun. Proses ini disebut Saponifikasi.
Bagaimana Sabun Bisa Membersihkan
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan
yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger, 1982).
Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, juga mengandung sekitar 25% gliserin. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga.
Alasan memakai sabun mandi hand made
•Sabun buatan sendiri lebih lembut dari sabun buatan industri, karena dengan otomatis mengandung gliserin, sedangkan di industri gliserinnya di ambil untuk dijual terpisah karena lebih mahal.
•
•Kualitas sabun mandi buatan sendiri dapat melebihi sabun yang di beli di supermarket, selain lebih murah tentunya.
•
•Dengan membuat sabun sendiri anda bisa mendapatkan apa yang diinginkan, baik warnanya, harumnya atau biarkan apa adanya - alami.
•
•Membuat sabun sendiri sangat menyenangkan dan penuh kreatifitas. Sabun mandi batangan ini bisa dibuat hadiah untuk teman maupun kerabat.
•
•Membuat sabun sendiri juga mudah lho…
Langkah aman menggunakan NaOH
NaOH / KOH adalah salah satu kunci dalam produksi sabun. NaOH di tempat saya banyak di jual di toko bahan bangunan sebagai bahan kimia anti mampat, sedangkan KOH dibeli di toko bahan kimia. NaOH / KOH harus ditangani dengan hati-hati. Kalau tidak akan menyebabkan bahaya baik bagi anda maupun orang lain. Kalau terlanjur kecipratan cairan NaOH / KOH harus
langsung dicuci dengan air yang banyak, Tapi jika ditangani dengan benar tidak ada masalah.
Langkah aman menangani NaOH / KOH:
1.Jangan menuang air ke atas NaOH / KOH. SELALU untuk menuangkan / mencampurkan NaOH / KOH ke dalam air, dengan pelan-pelan.
2.Hati-hati, jangan sampai menciprat terutama ke badan, kulit ataupun mata. Lebih baik pakai kacamata.
3.Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan juga binatang peliharaan.
4.Selalu memakai sarung tangan karet selama bekerja dengannya.
5.Pakai masker selama membuat larutan NaOH / KOH dengan air.
Bahan
Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…
NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.
Air –
Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung
mineral.
Essential dan
Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya
Pewarna –
Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.
Peralatan
•Sebuah masker sederhana. Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
•Kacamata .
Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
•Sepasang sarung tangan karet. Dipakai selama pembuatan sabun.
•Botol plastik. Untuk wadah air.
•Timbangan dapur dengan skala terkecil 1
atau 5 gram.
•Kantong plastik kecil. Untuk menimbang NaOH/KOH.
•Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya.
•Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene. Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air.
•Wadah dari plastik. Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
•Kain. Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
•Plastik tipis. Untuk melapisi cetakan.
•Cetakan.
•Blender dengan tutupnya
•Kain. Untuk menutup blender.
Cara pembuatan
Langkah Pertama – Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabun.
Cetakan: Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat.
Langkah Kedua – Timbang air dan NaOH / KOH. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen).
Jangan menuangkan
air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
Langkah Ketiga – Timbang minyak sesuai dengan resep.
Langkah Keempat – Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
Langkah Kelima – Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
Langkah Keenam – Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah.
Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda.
Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila di sentuh dengan sendok, maka beberap detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
Langkah Ketujuh – Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengaharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
Langkah Kedelapan –Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3
minggu sebelum dipakai.
Dua Resep Sabun Cair
Resep#1
340 g Minyak Sawit
170 g Minyak Kelapa
50 g Minyak Zaitun
122 g KOH – Kalium hidroksida + 250 g Air
10 cc fragrance + pewarna
<Proses Pada Suhu ruangan>
Recipe#2
340 g Soybean oil
80 g Coconut Oil
60 g Palm Oil
60 g Corn Oil
109 g KOH - Kalium hidroksida + 230 g Air
340 g Soybean oil
80 g Coconut Oil
60 g Palm Oil
60 g Corn Oil
109 g KOH - Kalium hidroksida + 230 g Air
10 cc fragrance + pewarna
<Proses Pada Suhu ruangan>
Dua Resep Sabun Padat
Favorite Castile I
235 g Minyak Zaitun
150 g Minyak Kelapa
100 g Minyak Sawit
74 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air
10 cc fragrance + pewarna
<Proses Pada Suhu ruangan>
Favorite Castile II
250 Minyak Sawit
140 Minyak Kelapa
100 Minyak Jagung
75.5 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air
10 cc fragrance + pewarna
<Proses Pada Suhu ruangan>